BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 8 AUDITING ( 8.5 Standar Auditing & .8.6 Konvergensi Standar Auditing Internasional)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi
merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha
yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari prespektif pemakai, dengan akuntansi
dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. jadi, akuntansi merupakan
alat komunksi. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa dapat
dipelajari; demikian pula akuntansi dapat, dan perlu dipelajari agar dapat
terjadi komunikasi bisnis antar pihak-pihak yang berkepentingan.
Seperti halnya dengan tugas untuk
mempelajari sebuah bahasa baru, mempelajari akuntansi dipersulit dengan
kenyataan bahwa kosa kata yang digunakan di dalam akuntansi yang mempunyai arti
yang hamper sama tetapi tidak sepenuhnya sama dengan arti kosakata yang
digunakan sehari-hari.
Bahasa berkembang sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin kompleks
dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi keuangannya.
1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Embrio akuntansi yang ada sekarang
ini sudah ada sejak abad ke 13 di italia yang kala itu merupakan kota
perdagangan yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio tersebut disebabkan
karena telah terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang diperlukan. persyaratan
pertama yaitu “bahan” (yang merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan ulang) dan
bahasa (medium untuk mengekspresikan bahan tersebut).
Pada saat itu, akuntansi memang
merupakan sumber informasi mengenai sebuah perusahaan, tetapi akuntansinya
terutama hanya berkenaan dengan kegiatan pemerolehan dan pelepasan barang
dagangan. Ini disebabkan karena dunia bisnis pada saat itu belum begitu
berkembang. Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan antar
fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi 2
kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajemen, sebagai pihak internal
perusahaan, dan pihak eksternal yang antara lain terdiri dari investor dan
kreditor. Manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi
manajerialnya sedangkan pemakai eksternal menggunakannya sesuai dengan
kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen. Oleh
karena itu, timbul 2 tipe akuntansi,yaitu akuntansi manajemen yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan
fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan terkait
dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan.
Masing-masing tipe akuntansi
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. salah satu perbedaan
tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar,
sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan. Standar atau regulasi akuntansi
diperlukan agar informasi yang dihasilkan tidak bias dan ambigu. Bias berarti
bahwa terjadi ketidaksesuaian antara informasi dan substansinya sementara
ambigu berarti bahwa informasi tersebut tidak mempunyai makna ganda sehingga
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan
kebutuhan baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi)
maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Diversitas akuntansi
yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah
dirasakan sejak tahun 1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut, organisasi-organisasi
profesi akuntansi di dunia membentuk International
Accounting Standards Commite (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000
direstrukturasi menjadi International
Accounting Standards Board (IASB).
Organisasi internasional ini bertugas untuk mengikis diversitas atau keragaman
akuntansi dengan menerbitkan standar-standar akuntansi internasional yang
diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semua Negara di dunia.
Tujuan didirikannya IASB adalah
membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat
berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional
sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik, yang akan
terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi atau standar-standar
tersebut mampu menghasilkan informasi keuangan yang komparabel.
1.4 Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yurisdiksi atau Negara berbeda
dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara lain, sesuai dengan faktor-faktor
penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian
mengenai diversitas akuntansi
1.4.1
Pengukuran Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset
bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (hystorical cost). Namun konsep pengukuran ini tidak diaplikasi
secara murni. Aplikasi pengukuran biaya-biaya sekarang (current cost) mungkin akan segera menggantikan, atau paling tidak
mendominasi, biaya historis (hystorical
cost) dalam praktik-praktik akuntansi. Yang telah dapat dilihat pada awal
abad ini adalah pada international
financial reporting standards (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang
lebih banyak menggunakan fair value,
telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya- biaya
hsitoris.
Di Amerika Selatan, definisi aset
termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan
valuta asing. Di negara-negara Eropa Kontinental , mungkin tidak meliputi
berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss
carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap
perusahaan-perusahaan afiliasi. Ketika perekonomian di Eropa Timur telah biasa
diakses oleh perusahan-perusahaan binis Barat, banyak orang berfikir bahwa
aset-aset penting tersedia di Eropa Timur dengan harga yang murah. Anggapan ini
terbukti salah setelah mereka mempertimbangkan keusangan teknik atas pabrik dan
peralatan, efisiensi sistem, tingkat produktivitas pekerja, dan polusi.
Demikian juga konsep-konsep
kewajiban yang diaplikasi suatu negara berbeda dengan yang diaplikasi negara
lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan merupakan sebuah contoh. Di Argentina
misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan
basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodic terjadi tanpa pengakuan
terhadap kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan (deffered income taxes). Kewajiban-kewajiban
ditangguhkan dapat memerlukan beberapa metode alokasi berbeda. Di Belanda,
nilai pajak penghasilan yang ditangguhkan kadang-kadang merupakan nilai yang
didiskonto.
1.4.2 Penentuan Modal dan Laba Periodik
Di negara-negara code
law, perbedaan antara laba buku dan laba pajak tidak signifikan, dan
laporan laba-rugi disini sebenarnya merupakan laporan berbasis pajak. Fakta ini
jarang diungkapkan secara langsung sehingga menyebabkan kesulitan yang
substansial dalam analisis laporan laba rugi oleh negara lain.
Persyaratan-persyaratan hukum jelas
mencampuri praktik akuntansi bagi transaksi-transaksi modal investasi. Misalnya,
beberapa negara memiliki nominal yang seragam bagi kelas saham tertentu, negara
lain menetapkan denominasi nilai yang berbeda bagi kelas saham tertentu
dan negara lainnya lagi malah tidak
membolehkan saham-saham bernilai nominal. Selain itu, terdapat banyak variasi
dalam prinsip-prinsip yang mengatur akuntansi bagi distribusi saham ( di AS
terminology Amerika Utara, dividen saham dan stock spilt), rencana opsi saham, dan transaksi-transaksi treasury stock. Laba per lembar saham (EPS) tidak memiliki
arti di Jerman karena sebagian besar nilai nominal saham biasa berbeda dengan
nilai per lembar saham dalam denominasi- Mark Jerman. Distribui sejumlah kecil saham yang
dibebankan pada laba ditahan dengan nilai ekivalen nilai pasar merupakan
prkatik yang khas di AS. Tidak dapat
diragukan, praktik ini berasal dari keprihatinan terhadap potensi
penyalahgunaan mekanisme deviden saham, karena pemakaian nilai pasar akan
membatasi kemungkinan distribusi saham, khususnya jika di sana terdapat nilai
nominal resmi yang amat kecil dibandingkan nilai pasar yang berlaku.
Hubungan antara aset dan kewajiban
dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resprokal. Biasanya overstatement atau understatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau
ekslusi laporan laba-rugi yang bersangkutan.
Namun harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi procedural yang
lebih kecil. Misalnya, goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40
tahun, sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun. Di beberapa negara bagian,
misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru dan Selandia Baru goodwill secara umum tidak diamortisasi
sama sekali.
1.5 Peran Akuntansi
Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan
peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan
yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang
selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan
tersebut. Pasar modal domestic mungkin mempunyai dampak yang halus tetapi luas
dan kekal terhadap perkembangan akuntansi di suatu negara. Tetapi akuntansi
bukan hanya dipengaruhi melainkan juga mempengaruhi pasar modal domestik.
Akuntansi keuangan merupakan pusat
dari proses alokasi sumber-sumber keuangan di pasar modal. Pada sector
non-sekuritas, akun-akun keuangan memberikan basis yang penting bagi keputusan
pemberian pinjaman untuk memberikan informasi keuangan rinci sebagai bagian
dari proses pemberian pinjaman untuk mengevaluasi risiko kredit relative calon
peminjam atau peminjam lama. Sebaliknya, laporan keuangan adalah penting bagi
terlaksananya pengawasan yang memdai yang dilaksanakan oleh bank dan institusi
keuangan lain.
Bukti menunjukkan bahwa laporan
akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam
pembelian atau penjualan saham. Arti penting laporan akuntansi bagi para
investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai
laporan keuangan dibanyak negara. Juga terdapat bukti secara anekdot bahwa
setiap kali harga saham perusahaan akan turun jika reliabilitas (kehandalan)
laporan keuangannya diragukan.
1.6 Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya
Dalam Bisnis Internasional
Akuntansi internasional terutama
diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya
mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah
perusahaan yang mempunyai transaksi utang- piutang dalam valuta asing (valas),
sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi
multinasional.
Kemampuan korporasi dalam menggunakan
factor-faktor produksi yang tersedia secara global merupakan factor-faktor yang
jauh lebih penting dalam pembentukan daya saing internasioanal daripada
perbedaan makroekonomi anatar Negara.
1.7
Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi
keuangan dana akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen , yang merupakan pihak internal
perusahaan, di dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan.
Akuntansi
internasional mencangkup akuntansi keuangan dan akuntansi m,anajemen. Ini
berarti akuntansi internasioanl bukan merupakan tipe akuntantasi tersendiri
serupa dengan akuntansi sector public, yang juga mnecangkup akuntansi keuangan
dan akuntansu manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan
publik.
Akuntansi
internasional dituntut untuk mampu melaporkan transaksi bisnis lintas batas dan
menyusun laporan keuangan konsolidasian dari sejumlah entitas bisnis yang
secara yuridis formal masing-masing berdiri sendiri-sendiri.
Dalam
dimensi internasioanal, pelaporan kepada pihak luar menjadi bertambah kompleks,
penybabnya adalah :
1) Nilai mata uang masing-masing Negara
yang berbeda-beda
2) Perbendaan akuntansi yang digunakan
oleh masing- masing entitas bisnis yang berada diberbagai Negara atau
yurisdiksi yang berbeda-beda.
Akuntansi
manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalan
mengoperasikan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan
pencari laba, akuntansi manajemen berfokus pada upaya efisiensi yang berupa :
1)
Pemanfaatan secara maksimal
fasilitas perusahaan.
2)
Minimisasi pajak
1.8 Lingkup
Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
Mempelajari
akuntansi adalah mempelajari bagaimana mencatat dan melaporkan
transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis
laporan keuangan. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai
perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan
dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi
merupakan problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayakan solusinya.
BAB 8
AUDITING
8.5 Standar
Auditing
Fungsi
auditor sebagai penghubung kredebilitas antara perusahaan dan kreditor-investor
menjadi semakin penting sejalan dengan berkembangnya pasar modal nasional dan
internasional. Di negara-negara yang profesi auditingnya tidak mencapai
reputasi internasional, semakin banyak perusahaan nasional yang berpaling ke
kantor akuntansi internasional dalam mensertifikasi laporan keuangan mereka
dengan harapan akan meningkatkan daya tarik mereka terhadap investor
internasional. Ini disebabkan karena praktik dan standar-standar auditing di
suatu negara disusun berdasarkan variable-variable buaday, hukum-politik, dan
ekonomi yang kompleks dan dinamis, sehingga tidak mungkin diharapkan adanya
keseragaman antar negara. Standar auditing dapat ditetapkan oleh sector public (pemerintah),
sector swasta, atau kombinasi dari keduanya.
Di
dunia ini terdapat persyaratan audit yang sangat bervariasi. Salah satu tipe
audit yang menarik untuk dibahas adalah audit kepatuhan (compliance audit), yaitu; audit yang dilaksanakan untuk menentukan
apakah perusahaan (atau pihak yang diaudit) mengikuti prosedur-prosedur atau
petunjuk-petunjuk yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Banyaknya negara yang mensyaratkan audit tidaj
berarti bahwa semua audit dilaksanakan dengan cara yang sama. Istilah audit
dapat diartikan sebagai upaya untuk menentukan sejauh mana laporan keuangan
mencerminkan transaksi-transaksi tersebut. Untuk itu auditor melacak data dari
laporan keuangan ke buku dan catatan perusahaan.
Terdapat
banyak alasan mengapa standar audit bervariasi antar negara. Di AS dan Inggris,
terdapat pasar modal yang mempunyai basis yang sangat luas dan juga profesi
akuntansi yang berkualifikasi sangat tinggi. Pasar modal menuntut bahwa laporan
keuangan diverifikasi secara indenpenden, dan profesi audit menyusun serta
memperbaiki standar auditing sari waktu ke waktu.
8.6 Konvergensi
Standar Auditing Internasional
Meskipun
perusahaan multinasional (MNC), kantor audit, dan pemerintah mencoba untuk
menstandardisasi praktik-praktik mereka dan mengijinkan transfer jasa audit
antar negara, rintangan terhadap audit masih tetap ada. Sebagaimana IASB
berusaha untuk mengharmonisai atau mengkonvergensi praktik pelaporan keuangan,
demikian pula IFAC berusaha untuk mengharmonisasi standar auditing dan profesi
audit secara global. IFAC muncul dari International Coordination Commite fot the
Accounting Profession (ICCAP), yang diorganisasi pada tahun 1972 pada Konggres
Akuntan Internasional di Sidney, Australia. Tujuan pembentukan ICCAP adalah
untuk meletakan dasar bagi organisasi yang lebih formal yang akan membantu
mencapai tujuan harmonisasi (konvergensi) akuntansi. Ini ditetapkan dengan
mendirikan IASC, yang kemudian menjadi IASB pada tahun1973 dan IFAC pada siding
internasional di Munich.
Untuk
menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan standar-standar dalam
bidang-bidang berikut :
·
Auditing,
asuransi, dan jasa yang terkait
·
Kontrol kualitas
·
Kode etik
·
Pendidikan
·
Akuntan sector public
Penyusunan dan pelaksanaan standar
auditing yang dapat diterima secara internasional mempunyai manfaat utama
berikut ini :
1.
Adanya satu set
standar auditing internasionalm yang dikenal dan dilaksanakan, bagi para
pembaca laporan audit yang dihasilkan di negara lain akan memberikan keyakinan
atas opini yang disajikan oleh pelaporan audit tersebut.
2.
ISA akan
mendukung keuntungan-keuntungan yang telah diberikan oleh eksistensi standar
akuntansi internasional dengan memberikan penjaminan yang lebih besar bahwa
standar akuntansi dilekatkan dengan auditing tersebut.
3.
Memperkuat ISA
akan membantu pembaca dalam pembuatan perbandingan internasional.
4.
ISA akan semakin
mendorong untuk memperbaiki serta memperluas rangkaian (set) standar tersebut.
5.
Eksistensi ISA akan membantu arus modal
investasi, terutama yang menuju ke negara berkembang.
6.
Penyusunan set
standar auditing nasional bagi negara berkembang.
7.
Auditing yang
efektif dan dapat dipercaya diperlukan di semua lembaga di mana terdapat
pemisahan antara manajemen (yang menyusun laporan keuangan) dan pihak luar
(pemakai laporan tersebut).
Menanggapai
kritik terhadap efektifitas pelaksanaan standar auditing internasional, IFAC
setuju untuk rekstrukturasi, dimana sebagai bagian dari rekstrukturasi tersebut
IFAC dan kantor-kantor akuntansi internasional yang besar telah mengambil
sebuah inisiatif baru yang penting. Ini didisain untuk menimbulkna
standar-standar pelaporan dan auditing secara global dalam upaya untuk
melindungi investor. Aspek penting upaya ini adalah pembentukan pengelompokan
baru terhadap kantor-kantor akuntan yang disposori oleh IFAC, yang disebut
Forum of Firms yang bekerja sama dengan IFAC dalam menyusun dan mendorong
implementasi standar akuntansi dan standar auditing internasional.
Keanggotan
forum ini bersyarat pada kepatuhan terhadap review. Forum ini terutama didanai
oleh perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi yang juga memberikan kontribusi
untuk memperkuat standar-standar audit IFAC. Forum ini bekerjasama dengan
International Forum on Accountancy Development (IFAD), dengan pimpinan IFAC,
untuk memperbaiki kualitas akuntansi dan auditing internasional. IFAD didirikan
menyusul terjadinya krisis keuangan di Asia yang bermula pada awal tahun 1997.
Profesi akuntansi dikritik tidak cukup banyak berbuat untuk meningkatkan
kapabilitas akuntansi negara-negara berkembang. IFAD dimaksudkan untuk menajdi
sebuah alat dengan mana para regulator, lembaga-lembaga keuangan, para
investor, dan perwakilan-perwakilan profesi auditing dan akuntansi bersama-sama
menjamin bahwa penurunan ekonomi seperti krisis keuangan Asia tersebut tiak
terulang lagi. IFAD mempunyai informasi pengukuran (benchmark information) yag dikumpulkan melalui riveiw standar
akuntansi yang digunakan masing-masing negara dan akan mendanai konsultan untuk
mengunjungi negara-negara guna membantu menutup celah yang teridentifikasi.
IFAD mempunyai komitmen kuat untuk mendorong penyesuaian dan konsistensi
standar-standar akuntansi nasional terhadap standar akuntansi internasional.
Referensi
:
Buku
: Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi
Internasional.Amara Book, Yogyakarta