Minggu, 28 April 2013

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL

HELSITA MIKA P.L /21209824 /4EB17


BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 8 AUDITING ( 8.5 Standar Auditing & .8.6 Konvergensi Standar Auditing Internasional)


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
            Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari prespektif pemakai, dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. jadi, akuntansi merupakan alat komunksi. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa dapat dipelajari; demikian pula akuntansi dapat, dan perlu dipelajari agar dapat terjadi komunikasi bisnis antar pihak-pihak yang berkepentingan.
            Seperti halnya dengan tugas untuk mempelajari sebuah bahasa baru, mempelajari akuntansi dipersulit dengan kenyataan bahwa kosa kata yang digunakan di dalam akuntansi yang mempunyai arti yang hamper sama tetapi tidak sepenuhnya sama dengan arti kosakata yang digunakan sehari-hari. 
            Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi keuangannya.

1.2 Akuntansi Keuangan dan  Akuntansi Manajemen
            Embrio akuntansi yang ada sekarang ini sudah ada sejak abad ke 13 di italia yang kala itu merupakan kota perdagangan yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio tersebut disebabkan karena telah terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang diperlukan. persyaratan pertama yaitu “bahan” (yang merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan ulang) dan bahasa (medium untuk mengekspresikan bahan tersebut).
            Pada saat itu, akuntansi memang merupakan sumber informasi mengenai sebuah perusahaan, tetapi akuntansinya terutama hanya berkenaan dengan kegiatan pemerolehan dan pelepasan barang dagangan. Ini disebabkan karena dunia bisnis pada saat itu belum begitu berkembang. Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan antar fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajemen, sebagai pihak internal perusahaan, dan pihak eksternal yang antara lain terdiri dari investor dan kreditor. Manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya sedangkan pemakai eksternal menggunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen. Oleh karena itu, timbul 2 tipe akuntansi,yaitu akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan  perusahaan yang bersangkutan.
            Masing-masing tipe akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan. Standar atau regulasi akuntansi diperlukan agar informasi yang dihasilkan tidak bias dan ambigu. Bias berarti bahwa terjadi ketidaksesuaian antara informasi dan substansinya sementara ambigu berarti bahwa informasi tersebut tidak mempunyai makna ganda sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
            Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Diversitas akuntansi yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah dirasakan sejak tahun 1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut, organisasi-organisasi profesi akuntansi di dunia membentuk International Accounting Standards Commite (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturasi menjadi International Accounting Standards Board (IASB). Organisasi internasional ini bertugas untuk mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan menerbitkan standar-standar akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semua Negara di dunia.
            Tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik, yang akan terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi atau standar-standar tersebut mampu menghasilkan informasi keuangan yang komparabel.

1.4 Diversitas Akuntansi
            Akuntansi suatu yurisdiksi atau Negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi

1.4.1  Pengukuran Aset dan Kewajiban
            Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (hystorical cost). Namun konsep pengukuran ini tidak diaplikasi secara murni. Aplikasi pengukuran biaya-biaya sekarang (current cost) mungkin akan segera menggantikan, atau paling tidak mendominasi, biaya historis (hystorical cost) dalam praktik-praktik akuntansi. Yang telah dapat dilihat pada awal abad ini adalah pada international financial reporting standards (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya- biaya hsitoris.
            Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Kontinental , mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan-perusahaan afiliasi. Ketika perekonomian di Eropa Timur telah biasa diakses oleh perusahan-perusahaan binis Barat, banyak orang berfikir bahwa aset-aset penting tersedia di Eropa Timur dengan harga yang murah. Anggapan ini terbukti salah setelah mereka mempertimbangkan keusangan teknik atas pabrik dan peralatan, efisiensi sistem, tingkat produktivitas pekerja, dan polusi.
            Demikian juga konsep-konsep kewajiban yang diaplikasi suatu negara berbeda dengan yang diaplikasi negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan merupakan sebuah contoh. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodic terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan (deffered income taxes). Kewajiban-kewajiban ditangguhkan dapat memerlukan beberapa metode alokasi berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang ditangguhkan kadang-kadang merupakan nilai yang didiskonto.

1.4.2 Penentuan Modal dan Laba Periodik
            Di negara-negara code law, perbedaan antara laba buku dan laba pajak tidak signifikan, dan laporan laba-rugi disini sebenarnya merupakan laporan berbasis pajak. Fakta ini jarang diungkapkan secara langsung sehingga menyebabkan kesulitan yang substansial dalam analisis laporan laba rugi oleh negara lain.
            Persyaratan-persyaratan hukum jelas mencampuri praktik akuntansi bagi transaksi-transaksi modal investasi. Misalnya, beberapa negara memiliki nominal yang seragam bagi kelas saham tertentu, negara lain menetapkan denominasi nilai yang berbeda bagi kelas saham tertentu dan  negara lainnya lagi malah tidak membolehkan saham-saham bernilai nominal. Selain itu, terdapat banyak variasi dalam prinsip-prinsip yang mengatur akuntansi bagi distribusi saham ( di AS terminology Amerika Utara, dividen saham dan stock spilt), rencana opsi saham, dan transaksi-transaksi treasury stock.  Laba per lembar saham (EPS) tidak memiliki arti di Jerman karena sebagian besar nilai nominal saham biasa berbeda dengan nilai per lembar saham dalam denominasi- Mark Jerman.  Distribui sejumlah kecil saham yang dibebankan pada laba ditahan dengan nilai ekivalen nilai pasar merupakan prkatik yang khas di AS.  Tidak dapat diragukan, praktik ini berasal dari keprihatinan terhadap potensi penyalahgunaan mekanisme deviden saham, karena pemakaian nilai pasar akan membatasi kemungkinan distribusi saham, khususnya jika di sana terdapat nilai nominal resmi yang amat kecil dibandingkan nilai pasar yang berlaku.
            Hubungan antara aset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resprokal. Biasanya overstatement atau understatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau ekslusi laporan laba-rugi yang bersangkutan.  Namun harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi procedural yang lebih kecil. Misalnya, goodwill  yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 tahun, sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun. Di beberapa negara bagian, misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru dan Selandia Baru goodwill secara umum tidak diamortisasi sama sekali.

1.5 Peran Akuntansi
            Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut. Pasar modal domestic mungkin mempunyai dampak yang halus tetapi luas dan kekal terhadap perkembangan akuntansi di suatu negara. Tetapi akuntansi bukan hanya dipengaruhi melainkan juga mempengaruhi pasar modal domestik.
            Akuntansi keuangan merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan di pasar modal. Pada sector non-sekuritas, akun-akun keuangan memberikan basis yang penting bagi keputusan pemberian pinjaman untuk memberikan informasi keuangan rinci sebagai bagian dari proses pemberian pinjaman untuk mengevaluasi risiko kredit relative calon peminjam atau peminjam lama. Sebaliknya, laporan keuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memdai yang dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lain.
            Bukti menunjukkan bahwa laporan akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam pembelian atau penjualan saham. Arti penting laporan akuntansi bagi para investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan dibanyak negara. Juga terdapat bukti secara anekdot bahwa setiap kali harga saham perusahaan akan turun jika reliabilitas (kehandalan) laporan keuangannya diragukan.

1.6 Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang- piutang dalam valuta asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional.
            Kemampuan korporasi dalam menggunakan factor-faktor produksi yang tersedia secara global merupakan factor-faktor yang jauh lebih penting dalam pembentukan daya saing internasioanal daripada perbedaan makroekonomi anatar Negara.

1.7  Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dana akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen , yang merupakan pihak internal perusahaan, di dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan.
            Akuntansi internasional mencangkup akuntansi keuangan dan akuntansi m,anajemen. Ini berarti akuntansi internasioanl bukan merupakan tipe akuntantasi tersendiri serupa dengan akuntansi sector public, yang juga mnecangkup akuntansi keuangan dan akuntansu manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan publik.
            Akuntansi internasional dituntut untuk mampu melaporkan transaksi bisnis lintas batas dan menyusun laporan keuangan konsolidasian dari sejumlah entitas bisnis yang secara yuridis formal masing-masing berdiri sendiri-sendiri.
            Dalam dimensi internasioanal, pelaporan kepada pihak luar menjadi bertambah kompleks, penybabnya adalah :
1)      Nilai mata uang masing-masing Negara yang berbeda-beda
2)      Perbendaan akuntansi yang digunakan oleh masing- masing entitas bisnis yang berada diberbagai Negara atau yurisdiksi yang berbeda-beda.
Akuntansi manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalan mengoperasikan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan pencari laba, akuntansi manajemen berfokus pada upaya efisiensi yang berupa :
1)      Pemanfaatan secara maksimal fasilitas perusahaan.
2)      Minimisasi pajak

1.8  Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
            Mempelajari akuntansi adalah mempelajari bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi merupakan problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayakan solusinya.

 
BAB 8
AUDITING

8.5 Standar Auditing
            Fungsi auditor sebagai penghubung kredebilitas antara perusahaan dan kreditor-investor menjadi semakin penting sejalan dengan berkembangnya pasar modal nasional dan internasional. Di negara-negara yang profesi auditingnya tidak mencapai reputasi internasional, semakin banyak perusahaan nasional yang berpaling ke kantor akuntansi internasional dalam mensertifikasi laporan keuangan mereka dengan harapan akan meningkatkan daya tarik mereka terhadap investor internasional. Ini disebabkan karena praktik dan standar-standar auditing di suatu negara disusun berdasarkan variable-variable buaday, hukum-politik, dan ekonomi yang kompleks dan dinamis, sehingga tidak mungkin diharapkan adanya keseragaman antar negara. Standar auditing dapat ditetapkan oleh sector public (pemerintah), sector swasta, atau kombinasi dari keduanya.
            Di dunia ini terdapat persyaratan audit yang sangat bervariasi. Salah satu tipe audit yang menarik untuk dibahas adalah audit kepatuhan (compliance audit), yaitu; audit yang dilaksanakan untuk menentukan apakah perusahaan (atau pihak yang diaudit) mengikuti prosedur-prosedur atau petunjuk-petunjuk yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.  Banyaknya negara yang mensyaratkan audit tidaj berarti bahwa semua audit dilaksanakan dengan cara yang sama. Istilah audit dapat diartikan sebagai upaya untuk menentukan sejauh mana laporan keuangan mencerminkan transaksi-transaksi tersebut. Untuk itu auditor melacak data dari laporan keuangan ke buku dan catatan perusahaan.
            Terdapat banyak alasan mengapa standar audit bervariasi antar negara. Di AS dan Inggris, terdapat pasar modal yang mempunyai basis yang sangat luas dan juga profesi akuntansi yang berkualifikasi sangat tinggi. Pasar modal menuntut bahwa laporan keuangan diverifikasi secara indenpenden, dan profesi audit menyusun serta memperbaiki standar auditing sari waktu ke waktu.

8.6 Konvergensi Standar Auditing Internasional
            Meskipun perusahaan multinasional (MNC), kantor audit, dan pemerintah mencoba untuk menstandardisasi praktik-praktik mereka dan mengijinkan transfer jasa audit antar negara, rintangan terhadap audit masih tetap ada. Sebagaimana IASB berusaha untuk mengharmonisai atau mengkonvergensi praktik pelaporan keuangan, demikian pula IFAC berusaha untuk mengharmonisasi standar auditing dan profesi audit secara global. IFAC muncul dari International Coordination Commite fot the Accounting Profession (ICCAP), yang diorganisasi pada tahun 1972 pada Konggres Akuntan Internasional di Sidney, Australia. Tujuan pembentukan ICCAP adalah untuk meletakan dasar bagi organisasi yang lebih formal yang akan membantu mencapai tujuan harmonisasi (konvergensi) akuntansi. Ini ditetapkan dengan mendirikan IASC, yang kemudian menjadi IASB pada tahun1973 dan IFAC pada siding internasional di Munich.
            Untuk menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan standar-standar dalam bidang-bidang berikut :
·         Auditing, asuransi, dan jasa yang terkait
·         Kontrol kualitas
·         Kode etik
·         Pendidikan
·         Akuntan sector public

            Penyusunan dan pelaksanaan standar auditing yang dapat diterima secara internasional mempunyai manfaat utama berikut ini :
1.      Adanya satu set standar auditing internasionalm yang dikenal dan dilaksanakan, bagi para pembaca laporan audit yang dihasilkan di negara lain akan memberikan keyakinan atas opini yang disajikan oleh pelaporan audit tersebut.
2.      ISA akan mendukung keuntungan-keuntungan yang telah diberikan oleh eksistensi standar akuntansi internasional dengan memberikan penjaminan yang lebih besar bahwa standar akuntansi dilekatkan dengan auditing tersebut.
3.      Memperkuat ISA akan membantu pembaca dalam pembuatan perbandingan internasional.
4.      ISA akan semakin mendorong untuk memperbaiki serta memperluas rangkaian (set) standar tersebut.
5.       Eksistensi ISA akan membantu arus modal investasi, terutama yang menuju ke negara berkembang.
6.      Penyusunan set standar auditing nasional bagi negara berkembang.
7.      Auditing yang efektif dan dapat dipercaya diperlukan di semua lembaga di mana terdapat pemisahan antara manajemen (yang menyusun laporan keuangan) dan pihak luar (pemakai laporan tersebut).
            Menanggapai kritik terhadap efektifitas pelaksanaan standar auditing internasional, IFAC setuju untuk rekstrukturasi, dimana sebagai bagian dari rekstrukturasi tersebut IFAC dan kantor-kantor akuntansi internasional yang besar telah mengambil sebuah inisiatif baru yang penting. Ini didisain untuk menimbulkna standar-standar pelaporan dan auditing secara global dalam upaya untuk melindungi investor. Aspek penting upaya ini adalah pembentukan pengelompokan baru terhadap kantor-kantor akuntan yang disposori oleh IFAC, yang disebut Forum of Firms yang bekerja sama dengan IFAC dalam menyusun dan mendorong implementasi standar akuntansi dan standar auditing internasional.
            Keanggotan forum ini bersyarat pada kepatuhan terhadap review. Forum ini terutama didanai oleh perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi yang juga memberikan kontribusi untuk memperkuat standar-standar audit IFAC. Forum ini bekerjasama dengan International Forum on Accountancy Development (IFAD), dengan pimpinan IFAC, untuk memperbaiki kualitas akuntansi dan auditing internasional. IFAD didirikan menyusul terjadinya krisis keuangan di Asia yang bermula pada awal tahun 1997. Profesi akuntansi dikritik tidak cukup banyak berbuat untuk meningkatkan kapabilitas akuntansi negara-negara berkembang. IFAD dimaksudkan untuk menajdi sebuah alat dengan mana para regulator, lembaga-lembaga keuangan, para investor, dan perwakilan-perwakilan profesi auditing dan akuntansi bersama-sama menjamin bahwa penurunan ekonomi seperti krisis keuangan Asia tersebut tiak terulang lagi. IFAD mempunyai informasi pengukuran (benchmark information) yag dikumpulkan melalui riveiw standar akuntansi yang digunakan masing-masing negara dan akan mendanai konsultan untuk mengunjungi negara-negara guna membantu menutup celah yang teridentifikasi. IFAD mempunyai komitmen kuat untuk mendorong penyesuaian dan konsistensi standar-standar akuntansi nasional terhadap standar akuntansi internasional.


Referensi :
Buku : Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book, Yogyakarta


Jumat, 30 November 2012

TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI MINGGU TERAKHIR./ HELSITA MIKA P.L /21209824/ 4EB17



Nama   : Helsita Mika P.Laiya
Kelas   : 4eb17
Npm    : 21209824
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Perilaku  Etis Seseorang


Etika merupakan bagian integral dari fungsi dari masyarakat, tetapi banyak orang berjuang untuk mendefinisikan etika dan memasukkannya ke dalam praktek dalam pengaturan bisnis. Pemilik dan manajer mengatur bar untuk etika dalam organisasi, namun mereka bukan hanya peserta. Karyawan dan pelaku bisnis lainnya juga mempengaruhi dan melanggengkan etika. Dalam kasus usaha kecil, manajer perlu tahu bagaimana melaksanakan ketentuan etika selain untuk mengetahui kebajikan.
Karyawan
Dari sudut pandang karyawan, manajemen menetapkan nada dan membentuk lingkungan kerja secara keseluruhan. Sangat mudah untuk menabur benih perilaku tidak etis ke dalam pikiran bawahan, terutama jika orang-orang yang menandatangani gaji tidak menetapkan contoh yang baik. Karyawan perlu tahu bahwa mereka memiliki hak pribadi dan profesional dalam operasi usaha kecil. Sebagai contoh, jika seorang karyawan menderita segala jenis pelecehan, manajemen harus menganggapnya serius. Kondisi kerja harus aman. Jadwal kerja harus menjadi perhatian dan adil. Manajemen yang tidak menjunjung tinggi hak-hak etika karyawan akan berakhir menciptakan kebijakan yang dapat mempengaruhi semangat dan motivasi pekerja.
Bisnis Pelanggan
Usaha kecil sering berinteraksi dengan perusahaan lain, seperti pemasok dan bankir. Hal ini penting untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari pihak ketiga organisasi. Anda tidak ingin kemarahan perusahaan lain yang memasok bisnis Anda dengan bagian penting dalam proses manufaktur atau pemberi pinjaman di bank yang menawarkan pinjaman jangka pendek untuk membantu bisnis Anda memenuhi gaji. Selain itu, Anda tidak ingin mengintimidasi atau kuat-lengan bisnis lain, karena pemilik, pengelola, dan bahkan karyawan akan tersinggung. Perusahaan harus mengembangkan kebijakan etika yang menanamkan rasa keandalan dan integritas, seperti tinggal di atas tagihan karena bisnis lain dalam hutang atau pengaturan biaya yang wajar dan persyaratan ketika bertransaksi atau bertukar barang dan jasa dengan perusahaan lain.
Konsumen
Sementara kebanyakan orang memahami konsep membayar untuk barang dan jasa yang dikonsumsi, masyarakat biasanya tidak ramah terhadap harga adil dan praktik penagihan. Juga, konsumen ingin jaminan bahwa mereka akan mendapatkan kualitas produk dan layanan, berdasarkan iklan jujur ​​dan presentasi. Harga mencongkel atau menerima pembayaran tetapi tidak memberikan barang adalah cara yang pasti untuk kehilangan pelanggan. Selain itu, pertimbangkan bahwa banyak konsumen tidak memiliki banyak bisnis cerdas dan mereka percaya perusahaan untuk melakukan hal yang benar. Ketika kepercayaan itu dilanggar, pelanggan marah tunggal dapat terbentuk menjadi gelombang kebencian dari orang lain yang telah memiliki pengalaman yang sama tidak etis. Dalam usia situs-situs jaringan sosial dan kelompok konsumen advokasi, publisitas yang buruk dapat menghancurkan sebuah perusahaan. Perusahaan besar dan kecil harus memiliki kebijakan layanan pelanggan dan prosedur di tempat untuk mengatasi masalah konsumen sebelum mereka keluar dari tangan.
Masyarakat
Bisnis lokal harus menghormati lembaga yang membuat masyarakat utuh dan bersemangat. Secara khusus, dewan kota, dewan daerah dan legislatif negara semua pengaruh mendapatkan dalam urusan bisnis lokal, nasional dan bahkan global. Jika anggota parlemen dan penegak menyadari praktik bisnis yang tidak etis, mereka dapat melakukan lebih dari keprihatinan mengungkapkan, mereka dapat menegakkan hukum yang ada dan membuat yang baru bahwa perilaku etis yang benar. Perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan untuk membuat kebijakan hukum, di samping kebijakan etis. Misalnya, kenyamanan pegawai toko mungkin biasakan untuk memeriksa lisensi semua pengemudi dan identifikasi, tidak peduli usia seseorang dan penampilan, sebelum menjual produk alkohol dan tembakau.
Masyarakat
Selain menghormati warga, karyawan dan kelembagaan masyarakat, perusahaan harus menghormati lingkungan bahwa masyarakat bergantung pada. Tanggung jawab sosial adalah istilah yang menggambarkan bagaimana bisnis berangkat untuk menjadi pelayan yang baik dari bumi. Banyak perusahaan besar memiliki seluruh bagian dari sebuah situs web publik yang jelas menjabarkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial. Beberapa bahkan mempekerjakan staf yang ahli lingkungan dan keberlanjutan, membantu perusahaan mengembangkan kebijakan. Meskipun usaha kecil sering kekurangan sumber daya tambahan untuk menciptakan departemen baru, manajer dapat melakukan upaya untuk mengadopsi kebijakan yang lebih masuk akal, seperti daur ulang sampah beberapa atau menggunakan lampu hemat energi.

Jumat, 19 Oktober 2012

TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI MINGGU KE III DAN KE IV.


1.      Carilah kode etik akuntan public! Jelaskan!
Setiap bidang profesi tentunya harus memiliki aturan-aturan khusus atau lebih dikenal dengan istilah “Kode Etik Profesi”. Dalam bidang akuntansi sendiri, salah satu profesi yang ada yaitu Akuntan Publik. Sebenarnya selama ini belum ada aturan baku yang membahas mengenai kode etik untuk profesi Akuntan Publik. Namun demikian, baru-baru ini salah satu badan yang memiliki fungsi untuk menyusun dan mengembangkan standar profesi dan kode etik profesi akuntan publik yang berkualitas dengan mengacu pada standar internasional yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah mengembangkan dan menetapkan suatu standar profesi dan kode etik profesi yang berkualitas yang berlaku bagi profesi akuntan publik di Indonesia.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (Kode Etik) ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A dan Bagian B. Bagian A dari Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Bagian B dari Kode Etik ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu.
Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau Jaringan KAP, baik yang merupakan anggota IAPI maupun yang bukan merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional yang meliputi jasa assurance dan jasa selain assurance seperti yang tercantum dalam standar profesi dan kode etik profesi. Untuk tujuan Kode Etik ini, individu tersebut di atas selanjutnya disebut ”Praktisi”. Anggota IAPI yang tidak berada dalam KAP atau Jaringan KAP dan tidak memberikan jasa profesional seperti tersebut di atas tetap harus mematuhi dan menerapkan Bagian A dari Kode Etik ini. Suatu KAP atau Jaringan KAP tidak boleh menetapkan kode etik profesi dengan ketentuan yang lebih ringan daripada ketentuan yang diatur dalam Kode Etik ini.
Setiap Praktisi wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini, kecuali bila prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur oleh perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari Kode Etik ini. Dalam kondisi tersebut, seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku tersebut wajib dipatuhi, selain tetap mematuhi prinsip dasar dan aturan etika profesi lainnya yang diatur dalam Kode Etik ini.

2.      Apa yang dimaksud dengan:
a.       kredibilitas
Jawab:
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama persidangan. Kesaksian haruslah kompeten  dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan.Kredibilitas dari saksi atau pihak tergantung kepada kemampuan hakim atau juri (di negara yang menggunakan sistem juri) untuk mempercayai dan menyakini apa yang ia katakan, dan terkait dengan akurasi dari kesaksiannya sendiri terhadap logika, kebenarannya, dan kejujuran. Kredibilitas pribadi tergantung pada kualitas dari seseorang yang akan mengarahkan juri untuk percaya atau tidak percaya kepada apa yang ia katakan.
b.      Profesionalisme
Jawab:
Profesionalisme adalah Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua criteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
c.       Skeptisme
Jawab :
Skeptisme adalah Menurut kamus besar bahasa indonesia skep-tis yaitu kurang percaya, ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dsb): contohnya; penderitaan dan pengalaman menjadikan orang bersifat sinis dan skeptis. Sedangkan skeptis-isme adalah aliran (paham) yang memandang sesuatu selalu tidak pasti (meragukan, mencurigakan) contohnya; kesulitan itu telah banyak menimbulkan skeptis-isme terhadap kesanggupan dalam menanggapi gejolak hubungan internasional. Jadi secara umum skeptis-isme adalah ketidakpercayaan atau keraguan seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya.
Skeptisime sebagai sebuah pemahaman bisa dirunut dari yunani kuno. Pemahaman yang kira-kira secara gampangnya “tidak ada yang bisa kita ketahui”, “Tidak ada yang pasti” “Saya ragu-ragu.” sebuah pernyataan yang akan diprotes karena memiliki paradoks. Jika memang tidak ada yang bisa diketahui, darimana kamu mengetahuinya. Jika memang tidak ada yang pasti, perkataan itu sendiri sesuatu kepastian. Setidaknya dia yakin kalau dirinya ragu-ragu
d.      Konservatisme
Jawab:
Konservatisme adalah Watts (2003) mendefinisikan konservatisme sebagai perbedaan verifiabilitas yang diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa konservatisme akuntansi muncul dari insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan politik yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan dan mengurangi pembayaran yang berlebihan kepada pihak – pihak seperti manajer, pemegang saham, pengadilan dan pemerintah. Selain itu, konservatisma juga menyebabkan understatement terhadap laba dalam periode kini yang dapat mengarahkan pada overstatement terhadap laba pada periode – periode berikutnya, sebagai akibat understatement terhadap biaya pada periode tersebut.