Minggu, 28 April 2013

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL

HELSITA MIKA P.L /21209824 /4EB17


BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 8 AUDITING ( 8.5 Standar Auditing & .8.6 Konvergensi Standar Auditing Internasional)


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
            Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari prespektif pemakai, dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. jadi, akuntansi merupakan alat komunksi. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa dapat dipelajari; demikian pula akuntansi dapat, dan perlu dipelajari agar dapat terjadi komunikasi bisnis antar pihak-pihak yang berkepentingan.
            Seperti halnya dengan tugas untuk mempelajari sebuah bahasa baru, mempelajari akuntansi dipersulit dengan kenyataan bahwa kosa kata yang digunakan di dalam akuntansi yang mempunyai arti yang hamper sama tetapi tidak sepenuhnya sama dengan arti kosakata yang digunakan sehari-hari. 
            Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi keuangannya.

1.2 Akuntansi Keuangan dan  Akuntansi Manajemen
            Embrio akuntansi yang ada sekarang ini sudah ada sejak abad ke 13 di italia yang kala itu merupakan kota perdagangan yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio tersebut disebabkan karena telah terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang diperlukan. persyaratan pertama yaitu “bahan” (yang merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan ulang) dan bahasa (medium untuk mengekspresikan bahan tersebut).
            Pada saat itu, akuntansi memang merupakan sumber informasi mengenai sebuah perusahaan, tetapi akuntansinya terutama hanya berkenaan dengan kegiatan pemerolehan dan pelepasan barang dagangan. Ini disebabkan karena dunia bisnis pada saat itu belum begitu berkembang. Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan antar fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajemen, sebagai pihak internal perusahaan, dan pihak eksternal yang antara lain terdiri dari investor dan kreditor. Manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya sedangkan pemakai eksternal menggunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen. Oleh karena itu, timbul 2 tipe akuntansi,yaitu akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan  perusahaan yang bersangkutan.
            Masing-masing tipe akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan. Standar atau regulasi akuntansi diperlukan agar informasi yang dihasilkan tidak bias dan ambigu. Bias berarti bahwa terjadi ketidaksesuaian antara informasi dan substansinya sementara ambigu berarti bahwa informasi tersebut tidak mempunyai makna ganda sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
            Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Diversitas akuntansi yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah dirasakan sejak tahun 1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut, organisasi-organisasi profesi akuntansi di dunia membentuk International Accounting Standards Commite (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturasi menjadi International Accounting Standards Board (IASB). Organisasi internasional ini bertugas untuk mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan menerbitkan standar-standar akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semua Negara di dunia.
            Tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik, yang akan terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi atau standar-standar tersebut mampu menghasilkan informasi keuangan yang komparabel.

1.4 Diversitas Akuntansi
            Akuntansi suatu yurisdiksi atau Negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi

1.4.1  Pengukuran Aset dan Kewajiban
            Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (hystorical cost). Namun konsep pengukuran ini tidak diaplikasi secara murni. Aplikasi pengukuran biaya-biaya sekarang (current cost) mungkin akan segera menggantikan, atau paling tidak mendominasi, biaya historis (hystorical cost) dalam praktik-praktik akuntansi. Yang telah dapat dilihat pada awal abad ini adalah pada international financial reporting standards (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya- biaya hsitoris.
            Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Kontinental , mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan-perusahaan afiliasi. Ketika perekonomian di Eropa Timur telah biasa diakses oleh perusahan-perusahaan binis Barat, banyak orang berfikir bahwa aset-aset penting tersedia di Eropa Timur dengan harga yang murah. Anggapan ini terbukti salah setelah mereka mempertimbangkan keusangan teknik atas pabrik dan peralatan, efisiensi sistem, tingkat produktivitas pekerja, dan polusi.
            Demikian juga konsep-konsep kewajiban yang diaplikasi suatu negara berbeda dengan yang diaplikasi negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan merupakan sebuah contoh. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodic terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan (deffered income taxes). Kewajiban-kewajiban ditangguhkan dapat memerlukan beberapa metode alokasi berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang ditangguhkan kadang-kadang merupakan nilai yang didiskonto.

1.4.2 Penentuan Modal dan Laba Periodik
            Di negara-negara code law, perbedaan antara laba buku dan laba pajak tidak signifikan, dan laporan laba-rugi disini sebenarnya merupakan laporan berbasis pajak. Fakta ini jarang diungkapkan secara langsung sehingga menyebabkan kesulitan yang substansial dalam analisis laporan laba rugi oleh negara lain.
            Persyaratan-persyaratan hukum jelas mencampuri praktik akuntansi bagi transaksi-transaksi modal investasi. Misalnya, beberapa negara memiliki nominal yang seragam bagi kelas saham tertentu, negara lain menetapkan denominasi nilai yang berbeda bagi kelas saham tertentu dan  negara lainnya lagi malah tidak membolehkan saham-saham bernilai nominal. Selain itu, terdapat banyak variasi dalam prinsip-prinsip yang mengatur akuntansi bagi distribusi saham ( di AS terminology Amerika Utara, dividen saham dan stock spilt), rencana opsi saham, dan transaksi-transaksi treasury stock.  Laba per lembar saham (EPS) tidak memiliki arti di Jerman karena sebagian besar nilai nominal saham biasa berbeda dengan nilai per lembar saham dalam denominasi- Mark Jerman.  Distribui sejumlah kecil saham yang dibebankan pada laba ditahan dengan nilai ekivalen nilai pasar merupakan prkatik yang khas di AS.  Tidak dapat diragukan, praktik ini berasal dari keprihatinan terhadap potensi penyalahgunaan mekanisme deviden saham, karena pemakaian nilai pasar akan membatasi kemungkinan distribusi saham, khususnya jika di sana terdapat nilai nominal resmi yang amat kecil dibandingkan nilai pasar yang berlaku.
            Hubungan antara aset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resprokal. Biasanya overstatement atau understatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau ekslusi laporan laba-rugi yang bersangkutan.  Namun harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi procedural yang lebih kecil. Misalnya, goodwill  yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 tahun, sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun. Di beberapa negara bagian, misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru dan Selandia Baru goodwill secara umum tidak diamortisasi sama sekali.

1.5 Peran Akuntansi
            Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut. Pasar modal domestic mungkin mempunyai dampak yang halus tetapi luas dan kekal terhadap perkembangan akuntansi di suatu negara. Tetapi akuntansi bukan hanya dipengaruhi melainkan juga mempengaruhi pasar modal domestik.
            Akuntansi keuangan merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan di pasar modal. Pada sector non-sekuritas, akun-akun keuangan memberikan basis yang penting bagi keputusan pemberian pinjaman untuk memberikan informasi keuangan rinci sebagai bagian dari proses pemberian pinjaman untuk mengevaluasi risiko kredit relative calon peminjam atau peminjam lama. Sebaliknya, laporan keuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memdai yang dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lain.
            Bukti menunjukkan bahwa laporan akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam pembelian atau penjualan saham. Arti penting laporan akuntansi bagi para investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan dibanyak negara. Juga terdapat bukti secara anekdot bahwa setiap kali harga saham perusahaan akan turun jika reliabilitas (kehandalan) laporan keuangannya diragukan.

1.6 Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang- piutang dalam valuta asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional.
            Kemampuan korporasi dalam menggunakan factor-faktor produksi yang tersedia secara global merupakan factor-faktor yang jauh lebih penting dalam pembentukan daya saing internasioanal daripada perbedaan makroekonomi anatar Negara.

1.7  Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dana akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen , yang merupakan pihak internal perusahaan, di dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan.
            Akuntansi internasional mencangkup akuntansi keuangan dan akuntansi m,anajemen. Ini berarti akuntansi internasioanl bukan merupakan tipe akuntantasi tersendiri serupa dengan akuntansi sector public, yang juga mnecangkup akuntansi keuangan dan akuntansu manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan publik.
            Akuntansi internasional dituntut untuk mampu melaporkan transaksi bisnis lintas batas dan menyusun laporan keuangan konsolidasian dari sejumlah entitas bisnis yang secara yuridis formal masing-masing berdiri sendiri-sendiri.
            Dalam dimensi internasioanal, pelaporan kepada pihak luar menjadi bertambah kompleks, penybabnya adalah :
1)      Nilai mata uang masing-masing Negara yang berbeda-beda
2)      Perbendaan akuntansi yang digunakan oleh masing- masing entitas bisnis yang berada diberbagai Negara atau yurisdiksi yang berbeda-beda.
Akuntansi manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalan mengoperasikan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan pencari laba, akuntansi manajemen berfokus pada upaya efisiensi yang berupa :
1)      Pemanfaatan secara maksimal fasilitas perusahaan.
2)      Minimisasi pajak

1.8  Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
            Mempelajari akuntansi adalah mempelajari bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi merupakan problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayakan solusinya.

 
BAB 8
AUDITING

8.5 Standar Auditing
            Fungsi auditor sebagai penghubung kredebilitas antara perusahaan dan kreditor-investor menjadi semakin penting sejalan dengan berkembangnya pasar modal nasional dan internasional. Di negara-negara yang profesi auditingnya tidak mencapai reputasi internasional, semakin banyak perusahaan nasional yang berpaling ke kantor akuntansi internasional dalam mensertifikasi laporan keuangan mereka dengan harapan akan meningkatkan daya tarik mereka terhadap investor internasional. Ini disebabkan karena praktik dan standar-standar auditing di suatu negara disusun berdasarkan variable-variable buaday, hukum-politik, dan ekonomi yang kompleks dan dinamis, sehingga tidak mungkin diharapkan adanya keseragaman antar negara. Standar auditing dapat ditetapkan oleh sector public (pemerintah), sector swasta, atau kombinasi dari keduanya.
            Di dunia ini terdapat persyaratan audit yang sangat bervariasi. Salah satu tipe audit yang menarik untuk dibahas adalah audit kepatuhan (compliance audit), yaitu; audit yang dilaksanakan untuk menentukan apakah perusahaan (atau pihak yang diaudit) mengikuti prosedur-prosedur atau petunjuk-petunjuk yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.  Banyaknya negara yang mensyaratkan audit tidaj berarti bahwa semua audit dilaksanakan dengan cara yang sama. Istilah audit dapat diartikan sebagai upaya untuk menentukan sejauh mana laporan keuangan mencerminkan transaksi-transaksi tersebut. Untuk itu auditor melacak data dari laporan keuangan ke buku dan catatan perusahaan.
            Terdapat banyak alasan mengapa standar audit bervariasi antar negara. Di AS dan Inggris, terdapat pasar modal yang mempunyai basis yang sangat luas dan juga profesi akuntansi yang berkualifikasi sangat tinggi. Pasar modal menuntut bahwa laporan keuangan diverifikasi secara indenpenden, dan profesi audit menyusun serta memperbaiki standar auditing sari waktu ke waktu.

8.6 Konvergensi Standar Auditing Internasional
            Meskipun perusahaan multinasional (MNC), kantor audit, dan pemerintah mencoba untuk menstandardisasi praktik-praktik mereka dan mengijinkan transfer jasa audit antar negara, rintangan terhadap audit masih tetap ada. Sebagaimana IASB berusaha untuk mengharmonisai atau mengkonvergensi praktik pelaporan keuangan, demikian pula IFAC berusaha untuk mengharmonisasi standar auditing dan profesi audit secara global. IFAC muncul dari International Coordination Commite fot the Accounting Profession (ICCAP), yang diorganisasi pada tahun 1972 pada Konggres Akuntan Internasional di Sidney, Australia. Tujuan pembentukan ICCAP adalah untuk meletakan dasar bagi organisasi yang lebih formal yang akan membantu mencapai tujuan harmonisasi (konvergensi) akuntansi. Ini ditetapkan dengan mendirikan IASC, yang kemudian menjadi IASB pada tahun1973 dan IFAC pada siding internasional di Munich.
            Untuk menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan standar-standar dalam bidang-bidang berikut :
·         Auditing, asuransi, dan jasa yang terkait
·         Kontrol kualitas
·         Kode etik
·         Pendidikan
·         Akuntan sector public

            Penyusunan dan pelaksanaan standar auditing yang dapat diterima secara internasional mempunyai manfaat utama berikut ini :
1.      Adanya satu set standar auditing internasionalm yang dikenal dan dilaksanakan, bagi para pembaca laporan audit yang dihasilkan di negara lain akan memberikan keyakinan atas opini yang disajikan oleh pelaporan audit tersebut.
2.      ISA akan mendukung keuntungan-keuntungan yang telah diberikan oleh eksistensi standar akuntansi internasional dengan memberikan penjaminan yang lebih besar bahwa standar akuntansi dilekatkan dengan auditing tersebut.
3.      Memperkuat ISA akan membantu pembaca dalam pembuatan perbandingan internasional.
4.      ISA akan semakin mendorong untuk memperbaiki serta memperluas rangkaian (set) standar tersebut.
5.       Eksistensi ISA akan membantu arus modal investasi, terutama yang menuju ke negara berkembang.
6.      Penyusunan set standar auditing nasional bagi negara berkembang.
7.      Auditing yang efektif dan dapat dipercaya diperlukan di semua lembaga di mana terdapat pemisahan antara manajemen (yang menyusun laporan keuangan) dan pihak luar (pemakai laporan tersebut).
            Menanggapai kritik terhadap efektifitas pelaksanaan standar auditing internasional, IFAC setuju untuk rekstrukturasi, dimana sebagai bagian dari rekstrukturasi tersebut IFAC dan kantor-kantor akuntansi internasional yang besar telah mengambil sebuah inisiatif baru yang penting. Ini didisain untuk menimbulkna standar-standar pelaporan dan auditing secara global dalam upaya untuk melindungi investor. Aspek penting upaya ini adalah pembentukan pengelompokan baru terhadap kantor-kantor akuntan yang disposori oleh IFAC, yang disebut Forum of Firms yang bekerja sama dengan IFAC dalam menyusun dan mendorong implementasi standar akuntansi dan standar auditing internasional.
            Keanggotan forum ini bersyarat pada kepatuhan terhadap review. Forum ini terutama didanai oleh perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi yang juga memberikan kontribusi untuk memperkuat standar-standar audit IFAC. Forum ini bekerjasama dengan International Forum on Accountancy Development (IFAD), dengan pimpinan IFAC, untuk memperbaiki kualitas akuntansi dan auditing internasional. IFAD didirikan menyusul terjadinya krisis keuangan di Asia yang bermula pada awal tahun 1997. Profesi akuntansi dikritik tidak cukup banyak berbuat untuk meningkatkan kapabilitas akuntansi negara-negara berkembang. IFAD dimaksudkan untuk menajdi sebuah alat dengan mana para regulator, lembaga-lembaga keuangan, para investor, dan perwakilan-perwakilan profesi auditing dan akuntansi bersama-sama menjamin bahwa penurunan ekonomi seperti krisis keuangan Asia tersebut tiak terulang lagi. IFAD mempunyai informasi pengukuran (benchmark information) yag dikumpulkan melalui riveiw standar akuntansi yang digunakan masing-masing negara dan akan mendanai konsultan untuk mengunjungi negara-negara guna membantu menutup celah yang teridentifikasi. IFAD mempunyai komitmen kuat untuk mendorong penyesuaian dan konsistensi standar-standar akuntansi nasional terhadap standar akuntansi internasional.


Referensi :
Buku : Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book, Yogyakarta